Mendidik dari Ruang Advokasi: Refleksi Seorang Ketua DPM
Setiap masa kepemimpinan punya kisahnya sendiri. Bagi saya, ruang kecil di kampus sering kali menjadi tempat lahirnya gagasan besar. Salah satunya adalah ketika saya berdiri di depan para mahasiswa magang di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Nusa Putra, memberikan materi tentang Strategi Advokasi . Ruangan itu sederhana — dinding putih, kursi melingkar, dan belasan mahasiswa dengan jaket almamater merah duduk memperhatikan. Saya berdiri di depan mereka bukan sebagai atasan, tetapi sebagai teman seperjuangan yang ingin berbagi tentang makna advokasi yang sesungguhnya: keberanian berpikir kritis dan tanggung jawab moral terhadap lingkungan sosial. Saya menjelaskan bahwa advokasi bukan hanya soal demonstrasi atau kritik terhadap kebijakan, tetapi tentang empati dan keberanian memperjuangkan kebenaran dengan cara yang bermartabat. Kampus, bagi saya, adalah miniatur negara. Di dalamnya, mahasiswa bisa belajar berdialog, menyusun kebijakan, dan memperjuangkan kepentingan b...